Jadi, lo baru mau naik gunung dan mau mulai invest beli barang-barang peralatan buat naik gunungnya? Sebelum itu, ada baiknya lo cerna dulu hal-hal di bawah ini yang akan gue share.
Semua yang gue tulis di sini adalah hal yang gue harap dulu gue tau sebelum gue mulai beli-beli peralatan yang harganya bikin lumayan ngerogoh kantong, sayangnya gue cuma sering liat postingan orang yang bilang ‘apa aja yang harus dibeli’ dibandingkan dengan ‘apa yang perlu diketahui sebelum beli’. Gue juga baru mulai kegiatan naik gunung tahun lalu, jadi ini bukan postingan rekomendasi barang-barang. Ini cuma gue sharing apa yang sebenernya lebih penting untuk diperhatiin daripada sekedar mikirin brand barangnya dan harganya. Oh, satu lagi, ini sharing gue berdasarkan pengalaman naik gunung yang ikut open trip, bukan individu sendiri.
Sebelum gue mulai, gue mau bilang kalau naik gunung itu kegiatan yang sebenernya cukup murah meriah dan bisa dilakuin siapa aja, nggak ngeliat kelas sosialnya. Tapi, untuk ngelakuin kegiatan tersebut dengan lebih proper dan aman, memang diperlukan peralatan yang memadai. Nggak perlu mahal karena semuanya bisa disesuaikan tergantung budget, tapi yang jelas dan nggak bisa bohong itu, ada harga ada barang, alias umumnya makin tinggi harganya makin bagus kualitasnya. Jadi, silahkan dipertimbangkan sendiri ya.
1. Tau kebutuhan mendasar yang perlu dibeli
Pada dasarnya, peralatan buat naik gunung itu adalah peralatan untuk bertahan hidup selama naik gunung. Lo bisa cari list barang-barang yang diperlukan untuk naik gunung di google atau pinterest, ada banyak banget (dan emang udah banyak yang bikin kayak gitu). Tapi yang paling essential yang sebenernya perlu punya adalah:
- Alas Tidur
Ada banyak macam alas tidur untuk naik gunung, hampir semua cukup ringkas dipakainya. Tinggal disesuaikan butuhnya hanya 1 lapis atau 2 lapis. Bisa juga dikombinasiin, misalnya matras busa di bawah, kemudian matras tiup di atasnya, baru ditidurin. Atau, mau 1 lapis aja dengan pilihan alas sendiri, silahkan. Makin tipis, akan makin kerasa tekstur tanah yang ditempatin untuk tidur, juga akan makin dingin. Makin tebal alasnya, akan makin kerasa nyaman karena tektur tanah kurang terasa dan lebih hangat untuk tidurnya. Tapi, ukuran alasnya juga perlu diperhatikan, karena makin besar dan makin ga bisa dilipat alasnya, bawa naiknya akan semakin ribet. Makin kecil ukurannya, makin ringkas dibawanya.
- Sleeping bag
Setahu gue, sleeping bag itu dasarnya dibagi jadi dua jenis, satu yang pakai isian dakron, satu lagi yang bulu angsa (mungkin ada jenis lain dari ini, silahkan kasih tau di kolom komentar). Soal nyaman, sebenarnya dua-duanya sama nyamannya, tapi kalau isian bulu angsa pasti lebih hangat dibandingkan yang isian dakron. Untuk ukuran, better cari yang bisa dicompress sekecil mungkin, biar ga makan tempat di dalam carrier nanti. Soal beratnya, logikanya sih makin berat akan makin tebal, dan makin ringan akan makin tipis. Mau beli yang mana, tergantung badan lo sendiri. Kuat dingin atau nggak? Tempat yang dipergiin akan sedingin apa? Misalnya lo kuat dingin pun tapi lo perginya ke gunung Himalaya, ya SB Dakron akan jadi kurang tepat dan kurang aman buat dipakai. But again, your choice!
- Tas carrier
Tas yang biasa dibawa ke gunung itu disebut carrier. Carrier punya banyak ukuran, disesuaikan dengan kebutuhan lo. Kalo buat panduan dasar, ukuran 20-25L itu mungkin cukup kalau ga perlu bawa tenda, SB, alas (biasanya dipakai untuk daytrip aja yang nggak perlu nginep). Untuk ukuran 35L, mungkin cukup kalau semua barang isian kayak SB, alas, dll adalah yang ultralight alias ringan banget. Untuk ukuran 40-50L, biasa dipakai untuk yang periode stay 1-2 malam, barang-barang isiannya ga perlu yang semuanya ultralight (secara yang lebih ringan emang lebih mahal). Ukuran carrier 60L ke atas perlu untuk periode stay yang emang lama dan bawaannya banyak plus tebal-tebal. Beda merek/brand biasa cuma beda di durability sama kenyamanan pas dipakai aja. FYI, carrier ini kalau nggak dipakai untuk naik gunung, bisa banget dipakai untuk backpacker-an atau traveling. Jadi, ga mubazir.
- Sepatu
Ok, masuk ke sepatu. Dulu gue juga riweh banget mau cari sepatu gunung yang kayak apa, secara gue nggak ngerti sama sekali. Padahal pas naik gunung, gue liat orang-orang bahkan ada yang pake sendal doang T_T (please jangan ditiru, not safety at all). Literally all kind of shoes bisa dipakai untuk naik gunung, tapi akan lebih safe biar ga tergelincir, kalau pakai sepatu yang bagian alasnya itu bergerigi atau bertekstur menonjol, biar bisa nancep ke tanah dengan mantap dan nggak licin. Kalau teksturnya ga timbul-timbul, takutnya licin dan kepeleset. Kalau punya budget lebih dan nggak masalah dengan sepatu yang agak berat, bisa pertimbangin untuk beli yang waterproof, biar lebih tenang dan nyaman kalau hujan. Tapi seandainya mau cari yang biasa pun, ada banyak banget. Pilihan tengahnya bisa pakai sepatu trail running (kayak yang gue punya, direkomendasiin orang hehe).
- P3K
Di gunung itu jauh kemana-mana, jalurnya kebanyakan cuma bisa diakses dengan jalan kaki, dan yang udah pasti nggak ada warung atau mini market di atas, jadi P3K itu penting banget. In case terluka atau kenapa-kenapa, ada pertolongan pertama sambil nunggu pertolongan medis datang.
- Pisau dan sekop lipat
Tujuannya buat motong-motong yang perlu dipotong. Misalnya mau iket tali untuk sesuatu, butuh pisau untuk motongnya kan? Bisa dipakai buat masak atau potong buah kalau diperlukan, tapi lebih penting ya memang tujuannya untuk motong yang diperlukan, kayak misalnya ranting, atau apapun yang bisa dipotong. Sekop lipat juga dibutuhkan untuk gali-gali tanah, in case mau buang air. Biar nggak keinjek orang dan bikin nggak nyaman juga dari segi wujud dan baunya.
- Tenda
Ini basic banget lah ya, buat tempat berteduh dan tidur kalau bermalam di gunung. Banyak jenisnya, ada yang ultralight, ada yang biasa, ada yang kecil untuk 1-2 orang aja, ada yang besar banget untuk 6-8 orang. Makin tinggi harganya, makin kokoh juga pastinya. Kena badai belum tentu goyang-goyang takut terbang, kena hujan pun nggak tentu bisa masuk air. Tapi, ini penting-nggak penting buat dibeli. Maksudnya, kalau lo emang cuma naik gunung dengan ikut open trip kayak gue, yaudah nggak perlu beli tenda. Tapi kalau ke depannya lo berencana untuk naik sendiri atau sama temen-temen tanpa open trip, then go for it.
But anyway, semua hal di atas ini kecuali pisau lipat, sekop lipat, sama P3K, itu bisa lo sewa. Jadi kalau nggak yakin mau beli, silahkan sewa dulu. Syukur-syukur kalo dapet brand yang diincer, biar bisa uji coba dulu. Kalau nggak bisa, yaudah apa aja brandnya, yang penting udah punya gambaran dulu cara pakainya, cara packingnya. Dan yang terpenting, jangan jadiin ini sebagai list kalian buat siapin peratalan gunung, karena ini belum semua, masih ada headlamp, thermal/emergency blanket, nesting atau alat masak, dll. Please cari lagi list yang lebih lengkap.
2. Sesuaiin baju dan celana sesuai dengan badan sendiri
Pakai baju dan celana apa aja bisa dibuat naik gunung kok, tapi balik lagi, apakah baju dan celana itu safe dan nyaman dipakai? Karena naik gunung berkeringat, maka disarankan pakai baju dan celana yang quick dry biar kalau basah kena keringat, bisa cepet kering. Bahan quick dry sendiri biasanya cukup tipis dan enteng pas dipakainya. Saat dilipat pun nggak makan tempat, jadi udah pasti nggak akan ganggu space untuk barang-barang lainnya di carrier. Untuk jaket, pakai apa aja bisa, tapi balik lagi ke badan sendiri dan mau pergi ke gunung apa. Kalau kuat dingin dan mau pakai jaket asal apa aja trus naik nya ke gunung Merbabu misalnya, mungkin akan kuat dan masih bisa bertahan. Tapi kalau nggak kuat dingin, hati-hati kena hipotermia. Lebih baik beli yang agak tebal dan memang hangat, misalnya jaket duck down. Atau pakai jaket windbreaker tapi berlapis-lapis juga bisa, tapi ya akan kurang hangat. Lebih hangat lagi kalau bisa pakai baju thermal yang bahannya biasanya nempel kulit (kayak long john gitu). Gue pakai dari Uni*lo heat tech, silahkan disesuaikan dengan budget dan apa yang ada di sekitar lo ya.
3. Nggak usah banyak mikir, cobain aja dulu
Pertama kali gue naik gunung, gue malah stres sendiri sama barang-barang ini, sampai di titik gue nggak terlalu mikirin apakah barangnya bener-bener penting dan kepakai atau engga. Menurut gue, kalau emang belum pernah naik gunung tapi tertarik mau coba, sebelum beli ina-itu, mending coba dulu ikutan open trip, sewa barang-barang yang besar-besar kayak carrier, alas tidur, SB, dan cukup beli barang yang kecil-kecilnya aja, yang harganya juga jauh lebih murah. Nanti kalau udah terjun langsung dan ngerasain sendiri, juga karena liat temen satu tenda lo gimana persiapan mereka (sambil tanya-tanya juga biar nambah akrab), pulangnya baru lo cari-cari barang kayak apa yang lo perlu beli dan siapin. Kalau terlalu banyak mikir, pusingin barang-barang apa yang mau dibeli, nanti ujung-ujungnya malah nggak bisa nikmatin pengalamannya, excitement-nya mau naik gunung, dan takutnya barang yang dibeli malah jadi mubazir nggak kepakai karena salah beli.
Yang perlu diingat, pada saat naik gunung nggak perlu bawa barang terlalu banyak, takutnya malah ngeberatin beban sendiri dan malah jadi nyusahin orang lain kalo nggak sanggup bawa. Barang kayak mainan, buku, elektronik yang cukup berat kayak tablet atau laptop, mending nggak usah dibawa, keculai lo emang mau nyantai di atas dan nggak buru-buru turunnya (di atas itu juga seringnya, hampir pasti, nggak ada sinyal, jadi nggak usah berharap sama internet). Peralatan mandi juga liat-liat bawanya kemana. Kalau cuma naik gunung yang nginep 1-2 malam, bawa aja pembersih wajah yang nggak perlu air buat bilas (nggak ada juga di atas biasanya). Mau bawa boleh, tapi pas sampai di basecamp dan sebelum mulai nanjak, mungkin bisa dititipin di situ (kalau ikut open trip bisa nitip barang yang nggak mau dibawa naik tapi kita butuh pakai, contohnya kayak peralatan mandi, di basecamp).
At the end, barang-barang naik gunung itu emang cukup banyak perintilannya, tapi percayalah kalau semua itu ada kegunaannya. Barang-barang yang gue sebutin di atas itu udah cukup banget untuk dipakai naik gunung, tinggal tambah perintilan kecil-kecil aja. Naik gunung itu fun banget, tapi akan lebih fun kalau dilakuinnya secara aman, nyaman, dan nggak bikin kantong jebol.
Selamat berburu peralatan naik gunung di toko-toko offline atau toko hijau atau toko oren yaa! Happy shopping~
Photo by Jake Melara on Unsplash